realpokerindonesia - Urusanku baru selesai jam
5an sore. Aku segera kontak Mei Ling ke HP nya.
Kami kemudian janjian bertemu di sebuah cafe di mall tempat pertamakali kami berkenalan. Ketika aku masuk ke cafe itu.. aku lihat Mei Ling sudah duduk menunggu di sebuah meja. Kebetulan suasana cafe agak lengang. Aku segera berjalan ke arah Mei Ling.
Kami kemudian janjian bertemu di sebuah cafe di mall tempat pertamakali kami berkenalan. Ketika aku masuk ke cafe itu.. aku lihat Mei Ling sudah duduk menunggu di sebuah meja. Kebetulan suasana cafe agak lengang. Aku segera berjalan ke arah Mei Ling.
“Sudah lama nunggu Ling..?” Tanyaku sambil duduk di kursi di
samping Mei Ling.
“Belum kok Mas.. aku juga barusan datang. Minumanku juga belum diantar tuh..” Mei Ling menjawab sambil tersenyum manis.
Seorang waitress datang mendekat.. aku memesan minuman dingin.
“Belum kok Mas.. aku juga barusan datang. Minumanku juga belum diantar tuh..” Mei Ling menjawab sambil tersenyum manis.
Seorang waitress datang mendekat.. aku memesan minuman dingin.
Sekarang aku punya kesempatan buat memperhatikan Mei Ling dengan
lebih seksama. Petang itu dia sungguh cantik dan seksi sekali.
Kausnya ketat berwarna coklat.. modelnya pendek sehingga sebagian kulit perutnya yang sangat putih mulus itu nampak dengan jelas.
Kaus itu berkerah agak lebar dan rendah.. sehingga sebagian bahu dan dadanya bagian atas terbuka.. semakin mempertegas keseksiannya.
Paduan dari kaus itu adalah rok mini berbahan tebal berwarna krem.. sangat serasi dengan atasannya.
Pokoknya petang itu Mei Ling tampak begitu seksi.
Kausnya ketat berwarna coklat.. modelnya pendek sehingga sebagian kulit perutnya yang sangat putih mulus itu nampak dengan jelas.
Kaus itu berkerah agak lebar dan rendah.. sehingga sebagian bahu dan dadanya bagian atas terbuka.. semakin mempertegas keseksiannya.
Paduan dari kaus itu adalah rok mini berbahan tebal berwarna krem.. sangat serasi dengan atasannya.
Pokoknya petang itu Mei Ling tampak begitu seksi.
Minuman pesanan kami diantar oleh waitress dan kami mulai
ngobrol sambil menikmatinya.
Hampir setengah jam kami berbincang.. ketika minuman kami telah terminum habis.. Mei Ling berkata..
“Mas Benny belum makan kan..? Kita cari makan yuk.. Mas suka chinese food kan..?”
“Oke deh Ling..”
Hampir setengah jam kami berbincang.. ketika minuman kami telah terminum habis.. Mei Ling berkata..
“Mas Benny belum makan kan..? Kita cari makan yuk.. Mas suka chinese food kan..?”
“Oke deh Ling..”
Kami lantas berjalan bersama ke tempat parkir.
Dan Mei Ling segera memacu mobilnya ke sebuah restaurant di
deretan Ruko yang cukup ramai.
Sesampainya di tujuan kami menuju ke lantai 2 dan duduk di meja di sudut ruangan. Sambil menikmati hidangan yang lezat kami berbincang santai.
Sesampainya di tujuan kami menuju ke lantai 2 dan duduk di meja di sudut ruangan. Sambil menikmati hidangan yang lezat kami berbincang santai.
Sekitar sejam kami di rumah makan itu dan kami kembali ke hotel.
Sesampai di hotel.. begitu pintu kamar tertutup.. aku segera memeluk Mei Ling sambil mengecup bibirnya.
Dia membalas kecupanku dengan lumatan lembut di bibirku. Akupun balik melumat bibirnya yang molek itu.
Sesampai di hotel.. begitu pintu kamar tertutup.. aku segera memeluk Mei Ling sambil mengecup bibirnya.
Dia membalas kecupanku dengan lumatan lembut di bibirku. Akupun balik melumat bibirnya yang molek itu.
Jujur saja.. aku sempat tergetar saat mencium Mei Ling seperti
ini.
Ciuman ini sungguh jauh dari ciuman penuh nafsu.. betul-betul ciuman yang sangat mesra seperti dengan orang yang kita cintai.
Jarang aku merasakan getaran seperti ini kecuali dengan istriku.
Ciuman ini sungguh jauh dari ciuman penuh nafsu.. betul-betul ciuman yang sangat mesra seperti dengan orang yang kita cintai.
Jarang aku merasakan getaran seperti ini kecuali dengan istriku.
Entah berapa lama kami berpagutan mesra sampai akhirnya Mei Ling
melepaskan bibirnya dari bibirku dan berkata.. “Mandi dulu yuk Mas..”
Aku hanya mengangguk dan menggandeng tangannya ke kamar mandi.
Sesampai di kamar mandi kami segera saling melucuti pakaian masing-masing.
Aku hanya mengangguk dan menggandeng tangannya ke kamar mandi.
Sesampai di kamar mandi kami segera saling melucuti pakaian masing-masing.
Tak bosan-bosannya aku memandang tubuh molek yang bugil di
hadapanku.
Aku agak terperanjat melihat bahwa seluruh bulu pubisnya telah tercukur habis sampai gundul.
Sungguh indah.. seluruh tubuhnya begitu mulus tanpa sehelai bulupun.
Mei Ling agak risih juga aku pandangi seperti itu.. dia segera menarik tanganku dan mengajak aku masuk bathtub.
Aku agak terperanjat melihat bahwa seluruh bulu pubisnya telah tercukur habis sampai gundul.
Sungguh indah.. seluruh tubuhnya begitu mulus tanpa sehelai bulupun.
Mei Ling agak risih juga aku pandangi seperti itu.. dia segera menarik tanganku dan mengajak aku masuk bathtub.
Aku segera menghidupkan shower dan mengatur kehangatan air.
Kusirami tubuh indah Mei Ling dengan shower dan mulai menyabuni setiap jengkal kulit mulusnya.
Mei Ling pasrah saja dan tampak menikmati apa yang aku lakukan.
Kusirami tubuh indah Mei Ling dengan shower dan mulai menyabuni setiap jengkal kulit mulusnya.
Mei Ling pasrah saja dan tampak menikmati apa yang aku lakukan.
Agak berlama-lama aku kedua usap buah dadanya yang ranum itu.
Putingnya yang indah mulai mengeras.
Kemudian aku belai perut rampingnya.. terus turun ke bawah sampai ke kemaluannya yang polos itu.
Kemudian aku belai perut rampingnya.. terus turun ke bawah sampai ke kemaluannya yang polos itu.
“Bodimu mulus banget Ling..” uhh.. tak tahan
aku untuk tak mengatakan itu.
“Ah.. Mas Ben ngeledek. Bodi udah tua gini lho ya..” Mei Ling agak salah tingkah.
“Ah.. Mas Ben ngeledek. Bodi udah tua gini lho ya..” Mei Ling agak salah tingkah.
“Tua gimana sih..? Kalau tua aja masih mulus gini.. gimana
mudanya dong..?” Aku coba menggoda.
Mei Ling hanya tersenyum. Aku terus menyabuni daerah pribadinya.
Mei Ling hanya tersenyum. Aku terus menyabuni daerah pribadinya.
Dengan sengaja aku berlama-lama menggosok-gosok bagian ini.
Rupanya Mei Ling mulai bereaksi terhadap belaianku di daerah sensitif ini.
Tubuhnya agak bergetar dan bergoyang mengikuti irama belaianku.
Tubuhnya agak bergetar dan bergoyang mengikuti irama belaianku.
Aku segera menyiramkan air ke sekujur tubuhnya sampai semua busa
sabun larut dalam air.
Tubuh basah Mei Ling terlihat semakin menggiurkan.
Shower segera aku letakkan dan aku gamit tubuh Mei Ling mendekat ke arahku sambil aku duduk di pinggir kepala bathtub.
Tubuh basah Mei Ling terlihat semakin menggiurkan.
Shower segera aku letakkan dan aku gamit tubuh Mei Ling mendekat ke arahku sambil aku duduk di pinggir kepala bathtub.
Dengan mesra kupegang kedua pantat Mei Ling dan aku tarik
mendekat sampai selangkangannya tak sampai sejengkal di depan mukaku.
Rupanya posisi kepalaku agak terlalu tinggi.. aku agak membungkuk sedikit sambil menciumi selangkangan Mei Ling yang sangat indah itu.
Rupanya posisi kepalaku agak terlalu tinggi.. aku agak membungkuk sedikit sambil menciumi selangkangan Mei Ling yang sangat indah itu.
Mei Ling sangat mengerti apa mauku.. dia segera mengangkat kaki
kanannya dan meletakkannya di sisi bathtub.. sehingga pangkal pahanya membuka
lebar memperlihatkan keindahan yang selama ini tersembunyi di balik lipatan
pahanya yang polos itu.
Dalam terangnya lampu neon kamar mandi dan tanpa sehelai bulupun
yang menghalangi.. aku bisa menyaksikan dari dekat liang kenikmatan Mei Ling
yang begitu merangsang.
Klitorisnya sudah menyembul dan kaku berdiri tetap di atas
lubang senggamanya yang terlihat begitu sempit.
Tak tahan aku segera mengulum klitoris yang mungil itu.
Tak tahan aku segera mengulum klitoris yang mungil itu.
Begitu bibirku menyentuhnya.. Mei Ling segera bereaksi dengan
mengerang lirih sembari mengelus lembut kepalaku dan sedikit menekannya lebih
rapat ke selangkangannya.
Segera kuputar lidahku menjilati benda yang sangat sensitif itu.
“Ooohhhh.. ohhhhh.. shhh shhhh..” desahan lirih kian intens keluar dari bibir
mungilnya.
Tak lama aku sedikit lebih agresif lagi memainkan lidahku. Kedua
tanganku tak henti-hentinya meremas dan membelai kedua bukit pantat Mei Ling
yang halus dan kenyal itu. Goyangan tubuh Mei Ling semakin terasa.
Mulailah kuciumi bibir bawah Mei Ling. “Ohhh.. Mas.. Ohhhh..
iya.. iya.. terus Mas..” erangannya makin santer terdengar.
Aku memang tak bermaksud sedikitpun untuk menghentikan aksiku.
Aku memang tak bermaksud sedikitpun untuk menghentikan aksiku.
Lidahku mulai aku jilatkan ke pinggir lubang kenikmatan Mei
Ling.
Entah hanya perasaanku atau memang demikian.. tapi aku rasakan bahwa vagina Mei Ling sudah mulai basah oleh lendir yang licin.
Semakin licin semakin mudah buat lidahku unt menari-nari dan semakin leluasa untuk men-jilat-jilat liang senggama Mei Ling.
Entah hanya perasaanku atau memang demikian.. tapi aku rasakan bahwa vagina Mei Ling sudah mulai basah oleh lendir yang licin.
Semakin licin semakin mudah buat lidahku unt menari-nari dan semakin leluasa untuk men-jilat-jilat liang senggama Mei Ling.
“Sssshhhh.. ssshhhh.. Mas.. Oooohhh.. aku nggak tahaaan.. iya..
iya..”
Dalam ‘kesibukanku’ itu masih kusempatkan melirik ke arah cermin
besar yang ada di dinding kamar mandi.
Jrengg..! Terpampang jelas adegan yang begitu memukau.
Jrengg..! Terpampang jelas adegan yang begitu memukau.
Mei Ling berdiri dengan kaki kanan tertumpu ke sisi bathtub..
sementara mukaku separuh terbenam dalam selangkangannya.
Tangan kanan Mei Ling mengusap rambutku dan tangan kirinya meremas kedua payudaranya bergantian.
Kepalanya agak terdongkak ke belakang.. matanya terpejam rapat. dari balik bibirnya yang mungil yang sedikit terbuka itu terlihat lidahnya menjilat bibirnya sendiri.
Sungguh pamandangan yang sangat indah dan merangsang.
Tangan kanan Mei Ling mengusap rambutku dan tangan kirinya meremas kedua payudaranya bergantian.
Kepalanya agak terdongkak ke belakang.. matanya terpejam rapat. dari balik bibirnya yang mungil yang sedikit terbuka itu terlihat lidahnya menjilat bibirnya sendiri.
Sungguh pamandangan yang sangat indah dan merangsang.
Aku sempatkan untuk berkata.. “Lihat cermin Ling..”
Mata Mei Ling yang tadi terpejam segera terbuka.. wajahnya yang cantik segera menoleh dan menikmati pemandangan di cermin.
Mata Mei Ling yang tadi terpejam segera terbuka.. wajahnya yang cantik segera menoleh dan menikmati pemandangan di cermin.
Aku kembali membelai vaginanya dengan lidahku yang lincah.
“Mas.. ohhhh.. ooohhh.. Mas.. iya.. iya..” ada sedikit nada bergetar di suara serak Mei Ling.
“Mas.. ohhhh.. ooohhh.. Mas.. iya.. iya..” ada sedikit nada bergetar di suara serak Mei Ling.
Aku tahu Mei Ling akan segera mencapai klimaksnya.. maka semakin
giat aku menjulurkan lidahku mengorek lubang kenikmatannya sejauh yang aku
mampu.
Jari tangan kiriku mulai memelintir klitorisnya yang semakin
keras. Tubuh Mei Ling bergetar hebat.
Slrupp.. slrupp.. slrupp.. semakin kupergencar seranganku pada salahsatu bagian tubuh tersensitifnya tersebut.
Slrupp.. slrupp.. slrupp.. semakin kupergencar seranganku pada salahsatu bagian tubuh tersensitifnya tersebut.
Mei Ling mulai berkelojotan tak terkontrol.. aku berusaha keras
agar bibirku tak lepas dari selangkangannya.
Hingga akhirnya.. “OOOOOOOHHHHHHH.. Maaaaaaaaasssssss.. OOOOOOOHHHHHHH..” Ia melenguh keras dan badannya kejang menggigil.
Hingga akhirnya.. “OOOOOOOHHHHHHH.. Maaaaaaaaasssssss.. OOOOOOOHHHHHHH..” Ia melenguh keras dan badannya kejang menggigil.
Hmm.. dapat kurasakan lelehan lendir hangat keluar deras dari
liang kenikmatannya.
Segera kusambut cairan kental hangat itu dengan lidahku. Mei Ling telah mencapai puncak orgasmenya.
Segera kusambut cairan kental hangat itu dengan lidahku. Mei Ling telah mencapai puncak orgasmenya.
Untuk beberapa saat aku masih menciumi selangkangnnya dengan
lebih lembut. Sementara tubuh Mei Ling sudah mematung tak bergerak.
Hanya deburan nafasnya yang memburu yang menandakan masih ada kehidupan di tubuhnya.
Hanya deburan nafasnya yang memburu yang menandakan masih ada kehidupan di tubuhnya.
Beberapa saat masih seperti ini. Lalu berangsur tubuh Mei Ling
mulai melemas.
Aku lantas berdiri dan memeluknya. Mei Ling segera mencium bibirku dengan sangat lembut dan mesra.
Kami terus berciuman sampai tubuhnya benar-benar tenang dan nafasnya tak lagi menderu.
Aku lantas berdiri dan memeluknya. Mei Ling segera mencium bibirku dengan sangat lembut dan mesra.
Kami terus berciuman sampai tubuhnya benar-benar tenang dan nafasnya tak lagi menderu.
“Mas Ben.. aku belum pernah merasakan puas seperti tadi.. Mas.
Makasih Mas.. aku sayang banget ama Mas Ben..” suaranya terdengar benar-benar
tulus.
Mei Ling kembali menciumku.. kali ini aku rasakan ada getaran
lain di ciuman lembutnya.
Terus terang aku agak kaget mendengar pernyataan sayang Mei Ling.
Dari sekian banyak wanita yang memadu cinta denganku.. belum pernah ada yang menyatakan perasaannya kepadaku.. kecuali istriku tentu saja.
Dan memang kami melakukannya hanya demi kenikmatan.. tanpa melibatkan perasaan. Aku tak tahu harus mengatakan apa..
Terus terang aku agak kaget mendengar pernyataan sayang Mei Ling.
Dari sekian banyak wanita yang memadu cinta denganku.. belum pernah ada yang menyatakan perasaannya kepadaku.. kecuali istriku tentu saja.
Dan memang kami melakukannya hanya demi kenikmatan.. tanpa melibatkan perasaan. Aku tak tahu harus mengatakan apa..
Akhirnya setelah Mei Ling melepaskan bibirnya dari bibirku aku
berkata lirih.. “Ling.. semua aku lakukan demi kepuasanmu.. aku juga
menikmatinya Ling..” aku mencoba merangkai kata tanpa harus mengeluarkan rayuan
gombal.
Me Ling mulai tenang.. dia segera mengambil shower yang sedari
tadi terus mengucur tergeletak di dasar bathtub.
Dia menyiram seluruh tubuhku dan menyabuninya.
Dia menyiram seluruh tubuhku dan menyabuninya.
Di bawah tubuhku tongkat kejantananku sedaritadi sudah berdiri
tegak seakan menunggu dan meminta ‘diurus’ juga.. haha..
Mei Ling dengan lembut mengusap dan menyabuni pedang pusakaku. Dia segera menyiram tubuhku lagi dengan shower sampai benar-benar bersih.
Mei Ling dengan lembut mengusap dan menyabuni pedang pusakaku. Dia segera menyiram tubuhku lagi dengan shower sampai benar-benar bersih.
“Sekarang gantian Mas.. aku pengin memuaskan Mas Ben..” Mei Ling
berkata sambil mengambil posisi duduk di pinggir bathtub seperti aku tadi.
Aku sangat mengerti apa yang akan dilakukan oleh Mei Ling. Akupun segera berdiri di hadapannya.
Kedua tangan mungil Mei Ling merengkuh pantatku dan menarikna mendekat ke wajahnya yang jelita itu.
Aku sangat mengerti apa yang akan dilakukan oleh Mei Ling. Akupun segera berdiri di hadapannya.
Kedua tangan mungil Mei Ling merengkuh pantatku dan menarikna mendekat ke wajahnya yang jelita itu.
Tanpa basa-basi dia segera menciumi batang kejantananku dengan
bibirnya yang tipis itu.
Perlahan lidahnya yang lembut itu mulai menjilati seluruh permukaan kemaluanku.
Kadang diselingi dengan kecupan dan isapan lembut di kantong bijiku. Aku mulai terbuai oleh permainannya.
Perlahan lidahnya yang lembut itu mulai menjilati seluruh permukaan kemaluanku.
Kadang diselingi dengan kecupan dan isapan lembut di kantong bijiku. Aku mulai terbuai oleh permainannya.
Mei Ling sudah mulai mengulum kepala penisku dengan sangat
lembut.
Kemudian dengan sangat mesra dia mulai memasukkan seluruh tongkat pusakaku ke dalam mulutnya yang mungil itu.
Kemudian dengan sangat mesra dia mulai memasukkan seluruh tongkat pusakaku ke dalam mulutnya yang mungil itu.
Sementara di dalam kuluman hangat mulutnya.. lidahnya menggelitik
leher penisku. Bagian yang paling sensitif dari tubuhku.
Jelas saja tubuhku merespon tindakannya.. dan mulai menggelinjang penuh kenikmatan.
Jelas saja tubuhku merespon tindakannya.. dan mulai menggelinjang penuh kenikmatan.
Kubelai lembut kepala Mei Ling.. dia bereaksi dengan menyedot
ringan kepala penisku.
Aku menoleh ke arah cermin. Aku lihat Mei Ling juga memiringkan wajahnya memandang cermin yang sama.
Aku menoleh ke arah cermin. Aku lihat Mei Ling juga memiringkan wajahnya memandang cermin yang sama.
Aku tersenyum penuh arti ke arah Mei Ling lewat bayangan di
cermin itu.
Mei Ling hanya mengejapkan sebelah matanya sambil terus mengulum penisku.
Sungguh pemandangan yang sampai saat ini masih suka terbayang di benakku.
Mei Ling hanya mengejapkan sebelah matanya sambil terus mengulum penisku.
Sungguh pemandangan yang sampai saat ini masih suka terbayang di benakku.
Sebelumnya aku tak pernah mimpi bahwa penisku bisa menikmati
mulut dari wajah seayu ini.
Entah berapa banyak wanita yang pernah melayani aku dengan mulutnya.. dan masing-masing punya cara tersendiri yang unik.
Apa yang dilakukan Mei Ling sebetulnya juga tak ada yang istimewa sekali.. tapi aku rasakan getaran lain.
Entah berapa banyak wanita yang pernah melayani aku dengan mulutnya.. dan masing-masing punya cara tersendiri yang unik.
Apa yang dilakukan Mei Ling sebetulnya juga tak ada yang istimewa sekali.. tapi aku rasakan getaran lain.
Aku tahu Mei Ling melakukannya dengan penuh rasa sayang.. tak
sekedar birahi semata.
Hanya ada satu wanita lain yang bisa melakukannya seperti ini.. Winda.. istriku tentu saja.
Hanya ada satu wanita lain yang bisa melakukannya seperti ini.. Winda.. istriku tentu saja.
Lidah dan bibir Mei Ling masih terus menggerayangi kemaluanku.
Nafasku semakin memburu sambil mataku lekat memandang adegan di cermin.
Mei Ling juga menikmati apa yang dia lakukan.. lirikannya juga tak lepas dari cermin itu.
Nafasku semakin memburu sambil mataku lekat memandang adegan di cermin.
Mei Ling juga menikmati apa yang dia lakukan.. lirikannya juga tak lepas dari cermin itu.
“Ahhh.. ahhhh.. Ling.. nikmat.. ah.. Ling.. kamu pinter Ling..
ahhh terus.. iya.. iya..”
Tanpa bisa aku kontrol mulutku mulai menyuarakan apa yang aku rasakan.
Tanpa bisa aku kontrol mulutku mulai menyuarakan apa yang aku rasakan.
Mei Ling membalas desahanku dengan gelitikan lidahnya di batang
penisku. Ini membuat aku semakin terbang ke awang-awang.
“Ahhhhh.. ahhh.. enak Ling.. mulutmu enak sekali Ling.. terus.. ahhhhh.. aku nggak tahan Ling.. ahhh..”
“Ahhhhh.. ahhh.. enak Ling.. mulutmu enak sekali Ling.. terus.. ahhhhh.. aku nggak tahan Ling.. ahhh..”
Mei Ling bisa membaca gelagat bahwa puncak gunung kenikmatan
sudah di depan mataku.
Dia agak mengubah gayanya.. kini bibirnya mengecup kepala penisku.
Tangan kanannya yang sedari tadi mengelus pantatku mulai mengocok batang penisku.
Mula-mula lambat.. semakin lama kocokannya semakin cepat.
Dia agak mengubah gayanya.. kini bibirnya mengecup kepala penisku.
Tangan kanannya yang sedari tadi mengelus pantatku mulai mengocok batang penisku.
Mula-mula lambat.. semakin lama kocokannya semakin cepat.
Tak pelak aktivitasnya membuat badanku tak bisa kutahan untuk
tidak gemetar penuh kenikmatan.
Dalam kondisi seperti ini biasanya aku memejamkan mata untuk lebih menikmati perasaan ini.
Tapi kali ini mataku terbuka lebar menatap adegan hot di cermin kamar mandi.
Dalam kondisi seperti ini biasanya aku memejamkan mata untuk lebih menikmati perasaan ini.
Tapi kali ini mataku terbuka lebar menatap adegan hot di cermin kamar mandi.
Mei Ling juga melakukan hal yang sama.. matanya menikmati
bayangan yang ada di cermin itu.
Sementara itu kurasakan tanggulku sudah hampir tak bisa menampung luberan lumpur yang akan segera menyemburkan benih kelelakianku.
Terasa tubuhku sudah bergetar hebat seperti truk tua yang tak kuat mendaki tanjakan terjal.
Sementara itu kurasakan tanggulku sudah hampir tak bisa menampung luberan lumpur yang akan segera menyemburkan benih kelelakianku.
Terasa tubuhku sudah bergetar hebat seperti truk tua yang tak kuat mendaki tanjakan terjal.
Mei Ling sudah melepaskan bibirnya dari penisku.. mulutnya
menganga lebar dan lidahnya terjulur siap menampung air bah yang dia tahu
sebentar lagi akan datang.. kocokannya semakin kuat di batang penisku.
Dan.. “OOOHHHHH Ling..!!” Crooots croots croots croots..!
Entah ‘berapa liter’ cairan kenikmatanku yang menyembur menerjang masuk ke mulut Mei Ling yang masih terbuka.
Sebagian bahkan menyemprot sampai ke hidung dan pipinya.
Entah ‘berapa liter’ cairan kenikmatanku yang menyembur menerjang masuk ke mulut Mei Ling yang masih terbuka.
Sebagian bahkan menyemprot sampai ke hidung dan pipinya.
Mei Ling masih mengocok tongkat kejantanku sampai akhirnya dari
penisku hanya tertetes beberapa lendir kepuasan yang masih tertinggal di dalam
salurannya.
Beberapa detik kemudian Mei Ling kembali memasukkan seluruh
penisku ke dalam mulutnya.
Dia kini mulai menggerakkan kepalanya maju-mundur tanpa tanda untuk berhenti.
Setelah beberapa saat.. tongkat nagaku mulai layu. Aku hendak beranjak menjauh tapi dekapan tangan Mei Ling di pantatku menghalangi gerakku.
Dia kini mulai menggerakkan kepalanya maju-mundur tanpa tanda untuk berhenti.
Setelah beberapa saat.. tongkat nagaku mulai layu. Aku hendak beranjak menjauh tapi dekapan tangan Mei Ling di pantatku menghalangi gerakku.
Biarpun penisku sudah lemas.. tapi Mei Ling masih mengulum dan
mempermainkan di dalam mulutnya.
Sungguh aku tak mengerti apa yang dimaui oleh Mei Ling. Aku mencoba menurut saja.
Sungguh aku tak mengerti apa yang dimaui oleh Mei Ling. Aku mencoba menurut saja.
Sambil berdiri lunglai.. penisku terus diisap dan dijilatinya.
Tangan kanannya mengelus dan meremas lembut kantong bijiku.
Barangkali ada lima menit Mei Ling dengan telaten melakukan ini. Lama-kelamaan tanpa aku sadari tongkat komandoku kembali terangkat.
Barangkali ada lima menit Mei Ling dengan telaten melakukan ini. Lama-kelamaan tanpa aku sadari tongkat komandoku kembali terangkat.
Oh.. wow..! Tak pernah ada wanita yang melakukan ini terhadap
aku.. bahkan Winda..!
Sungguh luar biasa.. aku kembali ereksi karena kuluman Mei Ling. Sekarang penisku sudah kembali berdiri tegap siap menerima tugas selanjutnya.
Sungguh luar biasa.. aku kembali ereksi karena kuluman Mei Ling. Sekarang penisku sudah kembali berdiri tegap siap menerima tugas selanjutnya.
Sambil tak pernah melepaskan genggaman tangannya di batang
penisku.. perlahan Mei Ling bangkit berdiri.
Kami kemudian berciuman dengan mesra. Lalu kupeluk Mei Ling dari belakang sambil menghadap cermin besar itu.
Kami kemudian berciuman dengan mesra. Lalu kupeluk Mei Ling dari belakang sambil menghadap cermin besar itu.
Tangan kiriku mulai meraba dan meremas payudaranya yang kenyal
itu. Aku pelintir-pelintir lembut putingnya. Mei Ling tampak menyukainya.
Dia menoleh ke belakang dan kami berciuman dari samping. Tanganku mulai bergerilya mengusap dan menggosok kemaluan Mei Ling.
Dia memperlancar aksiku dengan mengangkat kaki kirinya ke bibir bathtub.
Dia menoleh ke belakang dan kami berciuman dari samping. Tanganku mulai bergerilya mengusap dan menggosok kemaluan Mei Ling.
Dia memperlancar aksiku dengan mengangkat kaki kirinya ke bibir bathtub.
Segera saja jari tanganku mendaraat di klitorisnya yang
terpampang jelas dari cermin.
Tangan kanan Mei Ling menggerayangn ke belakang tubuhnya dan menemukan penisku yang memang sedari tadi sudah tegak berdiri.
Tangan kanan Mei Ling menggerayangn ke belakang tubuhnya dan menemukan penisku yang memang sedari tadi sudah tegak berdiri.
Aku agak menggesar tubuh ke kanan sehingga sebelah tubuhku
nampak di cermin. Sekarang Mei Ling leluasa mengusap lembut batang
kejantananku.
Sambil terus saling meraba dan merangsang.. mata kami tak lepas
dari bayangan indah di cermin besar itu.
Kami berdiri agak bersisian dengan sebagain tubuhku di belakang tubuh Mei Ling yang polos. Kaki kiri Mei Ling bertumpu di bibir bathtub.
Tangan kiriku menggerayangi kemaluan Mei Ling yang menganga lebar. Tangan kanan Mei Ling mengocok penisku yang berdiri kokoh.
Kami berdiri agak bersisian dengan sebagain tubuhku di belakang tubuh Mei Ling yang polos. Kaki kiri Mei Ling bertumpu di bibir bathtub.
Tangan kiriku menggerayangi kemaluan Mei Ling yang menganga lebar. Tangan kanan Mei Ling mengocok penisku yang berdiri kokoh.
Kami masih terus saling menikmati permainan ini untuk beberapa
saat.
“Ling.. kamu sungguh cantik.. bodimu seksi banget..” Mei Ling
hanya tersenyum tersipu. Kami terus melanjutkan aksi kami.
Beberapa saat kemudian tubuh kami mulai bereaksi dan nafas kami semakin memburu.
Beberapa saat kemudian tubuh kami mulai bereaksi dan nafas kami semakin memburu.
Kemudian kubimbing Mei Ling untuk keluar dari bathtub. Kuminta
Mei Ling membungkuk sambil tangannya bertumpu pada kepala kloset.
Kakinya agak aku renggangkan sedikit. Lalu perlahan kutekuk sedikit lututku.. sehingga selangkanganku pas di belakang pantat Mei Ling yang padat kenyal itu.
Kakinya agak aku renggangkan sedikit. Lalu perlahan kutekuk sedikit lututku.. sehingga selangkanganku pas di belakang pantat Mei Ling yang padat kenyal itu.
Senjataku yang sudah terkokang aku arahkan ke pangkal paha Mei
Ling yang sedikit terbuka.
Dari sudut yang sangat sempit aku bisa lihat liang senggamanya seolah ‘melambaikan tangan’ merindukan tusukan penisku.
Dari sudut yang sangat sempit aku bisa lihat liang senggamanya seolah ‘melambaikan tangan’ merindukan tusukan penisku.
Tangan kiriku agak menggeser pantat kiri Mei Ling agar lebih
leluasa.
Mei Ling membantu dengan tangan kanannya menekan pantat kanannya.. sehingga jalan masuk penisku semakin lapang laksana jalan tol Jagorawi.
Mei Ling membantu dengan tangan kanannya menekan pantat kanannya.. sehingga jalan masuk penisku semakin lapang laksana jalan tol Jagorawi.
Perlahan dengan tangan kananku kubimbing ‘adikku’ memasuki gua
gelap penuh kenikmatan itu.
Vagina Mei Ling pun sudah licin oleh lendir pelumas akibat rangsangan jariku tadi.
Vagina Mei Ling pun sudah licin oleh lendir pelumas akibat rangsangan jariku tadi.
Blessepp..! Batang penisku segera meluncur masuk tanpa halangan.
Kedua tanganku memegang pinggang Mei Ling yang sangat ramping itu.. mengarahkan gerak sodokan pinggulku semakin mantap.
Kedua tanganku memegang pinggang Mei Ling yang sangat ramping itu.. mengarahkan gerak sodokan pinggulku semakin mantap.
Slebb.. clebb.. srebb.. crebb.. srebb.. clebb.. slebb.. crebb..
srebb..
Pantatku mulai bergerar lembut maju-mundur.. membuat batang penisku menusuk-nusuk pelan liang senggama Mei Ling secara berirama.
Mata kami berdua tak lepas dari cermin itu.. menikmati adegan asyik yang terpampang di sana.
Pantatku mulai bergerar lembut maju-mundur.. membuat batang penisku menusuk-nusuk pelan liang senggama Mei Ling secara berirama.
Mata kami berdua tak lepas dari cermin itu.. menikmati adegan asyik yang terpampang di sana.
Punggung Mei Ling agak melengkung.. buah dadanya yang sangat
ranum itu menggantung merangsang. Tanganku segera meluncur ke bukit indah itu
dan mulai meremasnya sambil pantatku terus menyodok maju-mundur pelan.
“Oooohhhh.. ooohhhh.. shhhh shhhhh.. Mas.. nikmat..” Kata-kata
Mei Ling membuat aku sedikit mempercepat pompaan pantatku.
Mei Ling mengimbangi dengan goyangan pantatnya memutar searah jarum jam.
Mei Ling mengimbangi dengan goyangan pantatnya memutar searah jarum jam.
Clobb-crebb-crebb-crebb-clebb-clebb-crebb-crebb-clobb-clobb..
Bebunyian indah terdengar begitu syahdu berpadu dengan bunyi seperti tepukan
plokk.. plokk.. setiapkali pangkal pahaku dan buah pantat Mei Ling beradu..
“Aaahhh.. Ling.. ahhhh.. Ling.. enak sekali.. Ling.. aku suka
itumu..”
“Oooh.. Mas.. terus.. ooohhh.. enak Mas.. iya.. iyaaa..”
“Oooh.. Mas.. terus.. ooohhh.. enak Mas.. iya.. iyaaa..”
Kami saling bertukar desahan dan erangan penuh kenikmatan. Tanpa
terasa sodokan pantatku semakin kencang.
Hingga tanpa disadari Mei Ling semakin merendahkan tubuhnya dan punggungnya semakin melengkung.
Ini mumbuat aku semakin leluasa. Dekapan kedua tanganku di pinggangnya semakin kencang.
Hingga tanpa disadari Mei Ling semakin merendahkan tubuhnya dan punggungnya semakin melengkung.
Ini mumbuat aku semakin leluasa. Dekapan kedua tanganku di pinggangnya semakin kencang.
Dengan penuh perasaaan kutarik pinggulnya maju-mundur..
sementara aku berdiri dengan kaki sedikit membuka.. sehingga kuda-kudaku semakin
kokoh.
Pantatku sudah tidak bergerak.. sebagai gantinya panggul Mei Ling yang aku gerakkan.
Pantatku sudah tidak bergerak.. sebagai gantinya panggul Mei Ling yang aku gerakkan.
“OOOhhhh Mas.. Mas.. aku.. nggak.. tahan.. terus Mas.. terus..”
“Ahhhh.. ssssshhhh.. sssshhhh.. Ling.. ayo.. aku juga.. nggak tahan.. ayo Ling.. sekarang..”
“Ahhhh.. ssssshhhh.. sssshhhh.. Ling.. ayo.. aku juga.. nggak tahan.. ayo Ling.. sekarang..”
Pantatku kembali menyodok-nyodok.. kali ini dengan keras..
sehingga seluruh batang penisku menghujam ke kedalaman liang vagina Mei Ling.
Jari tangan kiriku sudah menggosok-gosok klitorisnya. Semuanya sudah berlendir licin.
Jari tangan kiriku sudah menggosok-gosok klitorisnya. Semuanya sudah berlendir licin.
Tubuh Mei Ling kini terasa telah kaku tak bergerak.. kakinya
berjingkat dan mengangkang lebar.
Sementara di aku.. gunung merapiku pun terasa sudah hampir meletus.. untuk meledakkan magma yang menggelegak di dalamnya.
Sementara di aku.. gunung merapiku pun terasa sudah hampir meletus.. untuk meledakkan magma yang menggelegak di dalamnya.
Clobb-crebb-crebb-crebb-clebb-clebb-crebb-crebb-clobb-clobb..
Aku semakin gahar menghujamkan seluruh batang kejantananku ke liang kenikmatan Mei Ling sedalam yang aku mampu.
Aku semakin gahar menghujamkan seluruh batang kejantananku ke liang kenikmatan Mei Ling sedalam yang aku mampu.
Tubuh Mei Ling kurasakan mulai gemetar. “Ayo.. Mas..
se..ka..rang.. OOOOOOOOHHHHHHHHHH OOOOOOHHHHHH..!!”
Lolongan panjang Mei Ling aku timpali dengan hujaman penisku setandasnya di selorong vagina Mei LIng..
Lolongan panjang Mei Ling aku timpali dengan hujaman penisku setandasnya di selorong vagina Mei LIng..
“Ahhhhhh.. Ling..!” Sreet.. crootz crootz crootz..!! Cairan
hangat spermaku muncrat deras di lubuk liang nikmat yang hampir bersamaan
berkedut-kedut.. seolah meremas dan memerah isi batang penisku yang tengah
terbenam di sana.
Ouwhhh..! Kami mencapai puncak nikmat
persetubuhan hampir berbarengan.
Sungguh kenikmatan luar biasa.. dan semuanya tadi aku nikmati secara visual di cermin yang jadi saksi kepuasan kami berdua.
Sungguh kenikmatan luar biasa.. dan semuanya tadi aku nikmati secara visual di cermin yang jadi saksi kepuasan kami berdua.
Hingga detik ini aku masih bisa mengingat persis peristiwa hebat
itu sampai sedetailnya. Dan kuakui itu merupakan salahsatu pengalaman seksku
yang paling dahsyat.
Makasih Mei Ling.. wanita keturuan Tionghoa di kota M. Aku akan
selalu mengenangmu.
Dan tak mampu kupungkiri.. betapa malam itu kami betul-betul menikmati kepuasan yang tiada tara.
Dan tak mampu kupungkiri.. betapa malam itu kami betul-betul menikmati kepuasan yang tiada tara.
Akhirnya.. setiapkali aku tugas ke kota M.. aku selalu memadu
kasih dengan Mei Ling dan atau Lina.. baik secara bergantian atau bersamaan
bertiga.. dengan penuh mesra dan nafsu birahi membara..
Pesona Body Mei - Ling
Reviewed by PokerResmiIndonesia
on
March 13, 2019
Rating:

No comments: