-->

Cerita Seks Nikmatnya Tubuh Linda Yang Mungil

Cerita Seks Nikmatnya Tubuh Linda Yang Mungil

Cerita Seks Nikmatnya Tubuh Linda Yang Mungil Saya punya kenalan anak **** (edited) fakultas bahasa, namanya Linda. Anaknya mungil, kulitnya putih bersih dan mulus, maklum anak keturunan negeri seberang. Sedang saya sendiri kuliah di fakultas hukum, **** (edited by Mirna) juga.

Cerita Seks Nikmatnya Tubuh Linda Yang Mungil

 
Cerita Seks Nikmatnya Tubuh Linda Yang Mungil – Suatu waktu, saya jemput Linda dari kuliahnya untuk pulang. Sesampainya di rumah Linda di daerah Menteng, dia mengajak saya masuk karena katanya rumah dia sedang kosong sampai besok siang. Sayapun masuk dan duduk di sofa ruang tamunya. Setelah menutup pintu depan, dia masuk ke dalam kamarnya untuk mandi dan ganti baju.

Saya di persilahkan untuk menonton TV sambil menunggunya, tidak lama kemudian dia datang dengan baju kaos oblong dan rok pendek sambil membawa dua minuman dan duduk di samping saya yang sedang menonton. Busyet, saya bisa mencium harum tubuhnya dengan jelas, Dan terus terang tiba tiba saya terangsang dan mulai membayangkan keindahan tubuh Linda bila tidak ada sehelai benang. Secara tidak sadar, saya menatap tubuh segarnya dan membuat Linda bingung.

"Kenapa sih, Vin?" tanyanya. Saya cepat-cepat sadar dari lamunan erotis saya.
"Ngga.., lu kelihatan laen dari biasanya".
"Lain apanya Vin..?" Sambil melipat salah satu kakinya ke kaki satunya.
Busyet, pahanya putih sekali. Birahi sayapun tambah tinggi. Pikiran kotor saya mulai bergelora lagi, menghayalkan seandainya saya bisa meraba-raba kemulusan pahanya.

"Heh...!" katanya sambil tertawa dan menepuk bahu saya. "Liat apaan hayo, ngeres deh lo!".
Saya cuma bisa tersenyum, "Lin, panas ya disini?" sambil saya mengambil saputangan di kantong celana.
"Iya yah, lo udah mulai keringetan begini".
Tiba-tiba saja dia mengelap keringat di dahi saya memakai tisunya.

Dalam keadaan berdekatan seperti ini, saya punya inisiatif untuk memeluk dan menciumnya. Dan benar deh, Linda sudah berada dalam pelukan saya, dan bibirnya sudah dalam lumatan bibir saya. Dia sama sekali tidak berontak dan mulai memejamkan matanya menikmati percumbuan ini. Tangannya perlahan berganti posisi memeluk leher saya. Tangan saya yang tadi memegang pinggulnya, turun perlahan ke pangkal pahanya dan akhirnya saya berhasil merasakan betapa mulus dan lembutnya paha Linda. Saya meraba naik turun sambil sedikit meremas gundukkan kemaluannya. Rasanya agak bangga juga saya mulai bisa menyentuh bagian tubuhnya yang agak sensitif. Sedangkan bibir kami masih saling berpagutan mesra dalam keadaan mata masih terpejam. Lama-lama saya berasa kurang lengkap kalau hanya meraba bagian pahanya saja.


 
 Cerita Seks Nikmatnya Tubuh Linda Yang Mungil

Tangan saya mulai naik lagi. Sekarang saya menuju ke buah dadanya yang berukuran 34B tersebut. Pikiran saya sudah melayang jauh. Pelan tapi pasti saya mengangkat baju kaosnya untuk saya buka. Dia tidak menolak, dan setelah saya buka bajunya, kelihatanlah buah dadanya dengan ukuran 34b tersebut masih terbungkus rapi oleh BH-nya. Saya lumat lagi bibirnya sambil saya bawa tangan saya ke belakang tubuhnya, Memeluk.., dan akhirnya saya mencari kancing pengait BH--nya untuk saya lepas. Tidak berapa lama kemudian terlepaslah BH pembungkus buah dadanya. Dan mulailah tersembul keindahan buah dadanya yang putih dengan puting kecoklatan di atasnya. Akh, benar-benar merupakan tempat untuk berwisata yang paling indah dengan pemadnangan yang menakjubkan di seantero jagat. Saya tambah gregetan melihat indahnya buah dada Linda yang terawat rapi selama ini.

Akhirnya saya mulai meraba dan meremas-remas salah satubuah daadanya dan kembali saya lumat bibir mungilnya. terdengar nafas Linda mulai tidak teratur. Kadang Linda menghembuskan nafas dari hidungnya cepat hingga terdengar seperti orang sedang mendesah. Linda membiarkan saya menikmati tubuhnya. Birahinya sudah hampir tidak tertahankan.

Saat saya rebahkan tubuhnya di sofa dan mulit saya siap melumat puting susunya. Linda menolak saya sambil mengatakan, "Vin, jangan disini.., di kamar saya aja!" ajaknya dan kemudian bangun, mengambil baju kaos dan BH-nya di lantai dan berjala nmenuju kamar tidurnya. Saya mengikutinya dari belakang sambil membuka baju saya sendiri dan melepas kancing celana saya.

Begitu pintu ditutup dan dikunci saya langsung memeluk Linda yang sudah telnjang dada dan kembali melumat bibir mungilnya lalu meraba-raba tubuhnya sambil tersandar di tembok kamarnya. Lama-lama cumbuan saya mulai beralih ke leherrnya yang jenjang dan menggelitik belakang telinganya. Linda mulai mendesah pertanda birahinya semakin menjadi-jadi. Saking gemesnya saya sama tubuh Linda, tidak lama tangan saya turun dan mulai meraba dan meremas bongkahan pantatnya yang begitu montoknya Linda mulai mengerang geli. Terlebih ketika saya lebih menurunkan cumbuan saya ke daerah dadanya dan menuju puncak bukit kembar yang menggelantung di dada Linda.

Dalam posisi agak jongkok dan tangan saya memegang pinggulnya, saya mulai menggerogoti puting susu Linda satu persatu yang membuat Linda kadang menggelinjang geli, dan sesekali melenguh geli. Saya jilat, gigit, kulum dan saya hisap puting susu Linda, hingga Linda mulai lemas. Tangannya yang bertumpu pada dinding kamar mulai mengendor.

Perlahan tangan saya meraba kedua pahanya lagi dan rabaan mulai naik menuju pangkal pahanya. Dan saya mengaitkan beberapa jari saya di celana dalamnya dan "Ssrreet!" Lepas sudah ccelana dalam Linda. Saya raba pantatnya, begitu mulus dan kenyal, sekenyal buah dadanya. Dan saat rabaan saya yang berikutnya hampir mencapai daerah selangkangannya.., tiba-tiba. "Vin, di tempat tidur aja yuk...! saya capek berdiri nih". Sebelum membalikkan badannya, Linda memelorotkan rok mininya di hadapan saya dan tersenyum manis memandang ke arah saya. Wow, senyum itu.., membuat saya kepingin cepat-cepat menggumulinya. Apalagi Linda tersenyum dalam keadaan tanpa busana.

Linda mendekati saya dan tangannya dengan lincah melepas celana panjang dan celana dalam saya hingga kini bukan hanya dai saja yang bugi di kamarnya. Batang kemaluan saya yang tegang mengeras menandakan bahwa saya sudah siap tempur kapan saja. Tinggal menunggu lampu hijau menyala.

Lalu Linda mengambil tangan saya, menggandeng dan menarik saya ke ranjangnya. Sesampainya di pinggir ranjang. Linda berbalik dan mengisyaratkan agar saya tetap berdiri dan kemudian Linda duduk di sisi ranjangnya. Oh, Linda mengulum batang kemaluan saya dengan rakusnya. Gila lalu dia dengan ganasnya pula menggigit halus, menjilat dan mengisap batang kemaluan saya tanpa ada jeda sedikitpun Kepalanya maju mundur mengisapi kemaluan saya hingga terlihat jelas betapa kempot pipinya. Saya berusaha mati-matian menahan ejakulasi yang saya rasakan agar saya bisa mengimbangi permainannya. Kadang saya meringis nikmat saat Linda mengeluarkan beberapa jurus pamungkasnya dalam mencumbui kemaluan saya. Wow, betapa nikmatnya hingga menyentuh tulang sumsumku.

Sudah 15menit Linda mengisapi batang kemaluan saya, lalu dia melepas mulutnya dari batang kemaluan saya dan merebahkan tubuhnya telentang di atas ranjang. Saya mengerti maksud Linda ini. Dia minta gantian saya yang aktif. Segera saya tindih tubuhnya dan mulai berciuman lagi untuk beberapa lamanya, dan saya mulai mengalihkan cumbuan ke buah dadanya lagi, kemudian saya turun lagi mencari sesuatu yang baru di daerah selangkangannya. Susan mengerti maksud saya. Dia segera membuka dan mengangkangkan kedua pahanya lebar-lebar, membiarkan saya membenamkan muka saya di sekitar bibir vaginanya. Kedua tangan saya lingkarkan di kedua pahanya dan membuka bibir vaginanya yang sudah memerah dan basah itu. Oh, rupanya sewaktu dia mandi sudah dibersihkan dan disabun dengan baik sehingga bau vaginanya harum. Ditambah menurut pengakuannya, bahwa dia jadi meminum ramuan pengharum vagina. Tanpa buang waktu lagi, saya menjulurkan lidah untuk menjulati bibir vaginanya dan clitorisnya yang tegang menonjol.

Wow, Linda menggelinjang hebat, Tubuhnya bergetar hebat. Desahannya mulai seru. Matanya terpejam merasakan geli dan nikmatnya tarian lidah saya di liang senggamanya. Kadang pula Linda melenguh, merintih, bahkan berteriak kecil menikmati gelitik lidah saya. Terlebih ketika saya julurkan lidah saya lebih dalam masuk ke liang vaginanya sambil menggeser-geser ke clitorisnya. Dan bibir saya melumat bibir vaginanya seperti orang sedang berciuman. Vaginanya mulai berdenyut hebat, hidungnya mulai kembang kempus, dan akhirnya..
"Vin..., ohh.., Vin... udahh.. genjot saya Vin!", Linda mulai memohon kepada saya untuk segera menyetubuhinya. Saya bangun dari daerah selangkangannya dan mulai mengatur posisi di atas tubuhnya dan menindihnya sambil memasukkan batang kemaluan saya di dalam lorong vaginanya perlahan. Dan akhirnya saya genjot vagina Linda yang masih perawan itu secara perlayan dan jantan. Masih sempit, tapi remaasan liangnya membuat saya makin penasaran dan ketagihan.

Akhirnya saya sampai pada posisi paling dalam, lalu perlahan saya tarik lagi. Pelan, dan lama-kelamaan saya percepat gerakan tersebut. Kemudian posisi demi posisi saya coba dengan bantuan dan dukungan dari Linda.


Saya juga tidak sadar berada di mana. Yang saya tahu semuanya sangat indah. Rasanya saya seperti melayang terbang tinggi bersama Linda. Yang saya tahu, terakhir kali tubuh saya dan tubuh Linda mengejang hebat. keringat membasahi tubuh saya dan tubuhnya. Nafas kami sudah saling memburu. Saya merasakan ada sesuatu yang muncrat banyak sekali dari batang kemaluan saya sewaktu barang saya masih di dalam kehangatan liang senggama Linda. Setelah it usaya tidak tahu apa lagi yang terjadi.

Sebelum saya tertidur saya sempat melihat jam. Alamak! dua setengah jam. Waktu saya sadar besoknya, Linda masih tertidur pulas di samping asya, maish tanpa busana denga ntubuh masih seindah sebelum saya bersenggama dengannya. Sambil memandanginya, dalam hati saya berkata, "Akhirnya saya bisa juga ngelampiasin nafsu yang saya pendam selama ini".
Thank's banget Lin.., kalo nggak ada lo, saya kagak tau deh ke mana saya bawa nafsu saya ini". saya kecup keningnya, lalu saya segera berpakaian dan siap pergi dari rumah Linda setelah saya lihat jam di mejanya, meingatkan saya bahwa sebentar lagi keluarganya segera datang. Saya kagak mau konyol kepergok lagi bugil berduaan bersama dengannya. Apalagi masih ada noda darah perawan di sprei tempat tidurnya. Saya bangunkan dia dan berkata bahwa lain kali sebaiknya kita main di villa saya di Bogor, dengan alasan lebih aman dan bebas.

Tamat.







Cerita Seks Nikmatnya Tubuh Linda Yang Mungil Cerita Seks Nikmatnya Tubuh Linda Yang Mungil Reviewed by PokerResmiIndonesia on December 27, 2018 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.
×
Judul